BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan
berbahasa, mempunyai peranan yang penting didalam kehidupan manusia. Dengan
menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud
dan tujuannya.
Pembelajaran mengarang sebenarnya sangat penting diberikan kepada murid
untuk melatih menggunakan bahasa secara aktif. Disamping itu pengajaran
mengarang di dalamnya secara otomatis mencakup banyak unsur kebahasaan termasuk
kosa kata dan keterampilan penggunaan bahasa itu sendiri dalam bentuk bahasa
tulis. Akan tetapi dalam hal ini guru bahasa Indonesia dihadapkan pada dua
masalah yang sangat dilematis. Di satu sisi guru bahasa harus dapat
menyelesaikan target kurikulum yang harus dicapai dalam kurun waktu yang telah
ditentukan. Sementara di sisi lain porsi waktu yang disediakan untuk pelajaran
mengarang relatif terbatas, padahal untuk pelajaran mengarang seharusnya
dibutuhkan waktu yang cukup panjang, karena diperlukan latihan-latihan yang
cukup untuk memberikan siswa dalam karang-mengarang. Dari dua persoalan
tersebut kiranya dibutuhkan kreativitas guru untuk mengatur sedemikian rupa
sehingga materi pelajaran mengarang dapat diberikan semaksimal mungkin dengan
tidak mengesampingkan materi yang lain.
Sekolah pada umumnya agak
mengabaikan pelajaran mengarang. Ada beberapa faktor penyebabnya yaitu, (1)
sistem ujian yang biasanya menjabarkan soal-soal yang sebagian besar besifat
teoritis, (2) kelas yang terlalu besar dengan jumlah murid berkisar antara
empat puluh sampai lima puluh orang.
Materi ujian yang bersifat
teoritis dapat menimbulkan motivasi guru bahasa mengajarkan materi mengarang
hanya untuk dapat menjawab soal-soal ujian, sementara aspek keterampilan
diabaikan. Sedangkan dengan kelas yang besar konsekuensi biasanya guru enggan
memberikan pelajaran mengarang, karena ia harus memeriksa karangan
murid-muridnya yang berjumlah mencapai empat puluh sampai lima puluh lembar,
kadang hal itu masih harus berhadapan dengan tulisan-tulisan siswa yang
notabene sulit dibaca. Belum lagi ia harus mengajar lebih dari satu kelas atau
mengajar di sekolah lain, berarti yang harus diperiksa empat puluh kali sekian
lembar karangan. Oleh karena itu, tidak jarang guru yang menyuruh muridnya
mengarang hanya sebulan sekali atau bahkan sampai berbulan-bulan.
Di samping hal-hal tersebut di
atas ada asumsi sebagian guru yang menganggap tugas mengarang yang diberikan
kepada siswa terlalu memberatkan atau tugas itu terlalu berat untuk siswa,
sehingga ia merasa kasihan memberikan beban berat tersebut kepada siswanya. Ia
terlalu pesimis dengan kemampuan muridnya. Asumsi tersebut tidak bisa
dibenarkan, karena justru dengan seringnya latihan-latihan yang diberikan akan
membuat siswa terbiasa dengan hal itu kita tahu bahwa keterampilan berbahasa
akan dapat dicapai dengan baik bila dibiasakan. Kalau guru selalu dihantui oleh
perasaan ini dan itu, bagaimana muridnya akan terbiasa menggunakan bahasa
dengan sebaik-baiknya ?
Berdasarkan paparan tersebut
diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Karangan Melalui Model
Pembelajaran Picture and Picture Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri
Palajau Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan ”.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan
yang diteliti dalam penelitian, masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah dengan diterapkannya model
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan
pada murid kelas VI Sekolah Dasar Negeri Palajau Kecamatan Batumandi Kabupaten
Balangan ?
2. Bagaimanakah motivasi murid dengan adanya
model pembelajaran picture and picture pada murid kelas VI Sekolah Dasar Negeri
Palajau Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan ?
3.
Bagaimanakah respons murid terhadap penggunaan model
pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran menulis karangan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah
tersebut, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Mendiskripsikan peningkatan kemampuan
menulis karangan dengan model pembelajaran picture and picture pada siswa kelas
VI Sekolah Dasar Negeri Palajau Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan.
2. Menggambarkan motivasi murid dalam menulis
karangan dengan model pembelajaran picture and picture di kelas VI Sekolah
Dasar Negeri Palajau Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan.
3.
Mengungkapkan respons murid terhadap penggunaan model
pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran menulis karangan.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:
1. Siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar
dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain
dalam mencapai tujuan belajar.
2. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan model pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
3. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran bahasa
Indonesia.